Anggota DPRD Lampung Barat Asal PKS Tolak Kenaikan Harga BBM: Lahirkan Efek Domino

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

LAMPUNG BARAT, WAKTUINDONESIA – Anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nopiyadi dengan tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu, 3 September 2022 lalu.

Menurutnya, naiknya harga BBM itu merupakan kali ke-12 selama kepemimpinan Jokowi.

Ia menilai, naiknya harga BBM itu melahirkan efek domino kenaikan harga di sektor-sektor lainnya.

Ketua Fraksi PKS Bersatu DPRD Lampung Barat itu menyebut, PKS bertanggungjawab secara moral dan konstitusional untuk menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi ini.

Karena beberapa waktu lalu, rakyat baru saja terpukul dengan kenaikan harga minyak goreng.

“Belum selesai harga minyak goreng melonjak, harga telur pun meroket, obat-obatan pertanian ganti harga, pupuk subsidi sulit, harga gas elpiji naik, pajak naik dan listrik naik! Mayoritas rakyat di seluruh Indonesia akan sangat terpukul dengan naiknya harga BBM bersubsidi ini,” tegas Nopiyadi, Rabu, 7 September 2022.

Nopiyadi menyebut, kebijakan menaikkan harga BBM ini menunjukkan pemerintah tidak berempati sama sekali dengan kondisi masyarakat yang masih kesulitan ekonomi dampak dari pandemi. Meningkatnya kasus bunuh diri, kriminalitas sebagian besar karna faktor ekonomi sulit.

“Naiknya BBM subsidi ini akan kembali meningkatnya kriminalitas, menurunkan daya beli masyarakat, khususnya masyarakat kecil yang ekonominya belum sepenuhnya pulih,” ungkap Nopiyadi.

Sekretaris DPD PKS Lampung Barat ini menuturkan, para petani, tukang ojek, pedagang kaki lima, tukang bakso, sopir , buruh, pelaku UMKM, emak-emak, pelajar, peternak, dan elemen masyarakat lainnya pasti menjerit.

“Mereka makin terpukul ekonominya dan sulit bangkit kembali dari keterpurukan ekonomi,” ujar sekretaris Komisi III DPRD Lampung Barat tersebut.

Untuk itu, di berharap, pemerintah kembali mempertimbangkan kenaikan yang sudah dilakukan ini.

“Pemerintah sebaiknya mencabut keputusan kenaikan harga BBM tersebut,” tandas pria yang karib disapa Nopi ini.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi dan sejumlah menteri mengumumkan kenaikan harga BBM akhir pekan lalu.

Kenaikan harga BBM itu efektif per 4 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Tak hanya BBM bersubsidi tetapi juga nonsubsidi.

Harga BBM jenis RON90 atau Pertalite semula Rp7.650 per liter naik menjadi Rp10 ribu per liter. Sementara harga minyak diesel atau solar dari Rp5.150 per liter naik menjadi Rp6.800 per liter.

Untul harga BBM non-subsidi jenis RON92 atau Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (WII)

Sumber : waktuindonesia.id

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Related News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *